Minggu, 28 September 2014

Kue Talam Gemuk versi FERANIA


Bahan:
120 ml air
100 gr tepung beras
20 gr tepung kanji
¼ sdt garam
1 bungkus masako rasa ayam
350 ml santan cair


Taburan:
75 gr ebi, haluskan
2 sdm bawang merah goreng
1 sdm seledri, cincang


Cara membuat:
1.    Didihkan air, tuang ke dalam tepung beras, aduk hingga rata. Tambahkan tepung kanji, masako dan garam secukpnya. Tuangkan santan cair sedikit-sedikit sambil diuleni hingga rata, lalu saring.
2.    Tuang adonan ke dalam cetakan kue mangkuk yang sudah diolesi minyak goreng, kukus selama 15 menit
3.    Keluarkan kue dari cetakan, tambahkan bahan taburan, lalu hidangkan.

MODUL 2 PRINSIP DAN MODEL PKR


KB. I                                                                                                                           Modul 2
PRINSIP DAN MODEL PKR

Sebagai awal pembelajaran kita dalam modul ini, coba anda sebutkan kembali cirri-ciri utama pembelajaran kelas rangkap. Apabila ternyata anda lupa coba lihat kembali modal. 1. Apakah anda menemukan prinsip-prinsip itu? Baiklah, coba perhatikan rumusan singkat dari ciri-ciri utama PKR sebagai berikut :
1.        Seorang guru
2.        Menghadapi dua kelas atau lebih
3.        Satu kelas dengan dua atau berapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
4.        Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5.        Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
6.        Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
7.        Pada jam pelajaran yang bersamaan.

Melihat ciri-ciri utama PKR tersebut persoalan apa yang dihadapi oleh guru agar dapat melaksanakan PKR dengan baik? Apakah anda mengatakan persoalan pengelolaannya, memang benar, masalah pengelolaan atau manajemen. Secara umum inti dari pengelolaan adalah mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam sosial, budaya yang tersedia.
Dengan menggunakan inti pengelolaan tersebut marilah kita kaji, bagaimana mengelola PKR. Proses Pembelajaran yang baik  adalah Proses Pembelajaran yang efektif yang menurut Korweit (1987) ditanda oleh 3 hal sebagai berikut :
1.      Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar siswa.
2.      Kualitas pembelajaran guru sangat memadai
3.      Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.

Berpijak pada 3 prinsip tersebut dapat kita rumuskan 3 pertanyaan. Mengenai pengelolaan PKR.
1.      Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan belajar sehinggga siswa selalu dalam tugas belajarnya (Ortask)
2.      Bagaimana cara guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya?
3.      Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh  siswa dalam belajar.

Dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut kita harus menempatkannya. Dalam konteks (Lator) citi utama PKR. Cobalah anda diskusikan secara berpasangan apakah kira-kira jawaban atas 3 pertanyaan itu. Tuliskan jawabannya sebelum anda melanjutkan membaca uraian berikutnya. Selain jawabannya anda buat. Berikut ini ada beberapa bentuk lain jawaban.

Untuk Pertanyaan 1
a.       Berikan tugas untuk setiap kelas atau kelompok secara terencana.
b.      Atur penugasan sesuai dengan waktu, tempat, alat dan sumber yang tersedia.
c.       Perkecil waktu tunggu/kosong bagi siswa.
d.      Terapkan prinsip guru selalu dihati dan pikiran siswanya.

Untuk Pertanyaan 2
a.       Kuasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
b.      Pahami dengan baik ciri-ciri (karakteristik) siswa dan kelas.
c.       Kuasai dengan terampil aneka model, metode dan teknik pembelajaran yang sesuai.
d.      Tampillah sebagai guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik dan penuh keteladanan.

Untuk Pertanyaaan 3
a.       Gunakan dengan baik keterampilan bertanya, member penguatan mengadakan variasi, menjelaskan, dan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
b.      Terapkan prinsip guru selalu siaga memperhatikan siswa (alert) dan prinsip pada waktu yang sama dapat menangani beberapa kegiatan (Over – Lopping Mess)
c.       Ciptakan suasana kelas yang yang demokratis, penuh, rasa aman dan menyenangkan.

Dapat anda menerapkan  semua petunjuk tersebut diatas? Pasti bisa tentu saja secara berangsur melalui proses habituasi. Untuk mewadahi prinsip-prinsip pengelolaan PKR sebagaimana telah anda pelajari, dalam modul ini dikembangkan contoh sintakmatik (urut-urutan kegiatan) pengelolaan sebgaai berikut :
Model Utama : PKR Murni
1.      PKR 221 : Dua kelas, dua mata pelajaran, satu ruangan.

Mode Alternatif : PKR
2.      PKR 222 : Dua kelas, dua mata pelajaran, dua ruangan
3.      PKR 333 :Tiga kelas, tiga mata pelajaran, tiga ruangan

Mari kita bersama-sama mengkaji masing-masing model pengelolaan tersebut dalam Model PKR 221 anda sebagai guru menghadapi dua kelas dalam ini kelas V dan kelas VI untuk mengajar Mata pelajaran IPA dengan topic sumber daya alam di kelas V dan mata pelajaran IPS topic sumber Kekayaan alam dikelas VI.

Model PKR : 222 Modifikasi
Dalam model PKR 222 sebagai guru anda menghadapi dua kelas dalam hal ini kelas VI untuk mengajar mata pelajaran Matematika topic bagun ruang dikelas 5 dan mata pelajaran IPA Topik tumbuhan hijau dikelas VI.

Model PKR : 333 PKR Modifikasi
Kelas IV
IPS
Penduduk
Kelas V
IPA
Makhluk Hidup dan Lingkungan
Kelas VI
Matematika
Pecahan

Dalam model PKR 333 anda sebagai guru menghadapi 3 kelas dalam hal ini kelas 4, 5, 6 untuk mengajar tiga mata pelajaran yang berbeda dengan topic dikelas 4 mata pelajaran IPS dengan topic penduduk dikelas V IPA dengan topic makhluk hidup dan lingkungan.

Rangkuman
Beberapa butir penting telah anda pahami dari kegiatan belajar satu ini.
1.      Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi-tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia,  alam, social, budaya yang tersedia)
2.      Pengelolaan PKR yang efektif ditandai dengan oleh pemanfaatan sebagian tersebar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar siswa penampilan kualitas pembelajaran yang memadai dan keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar.
3.      Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran dan melibatkan siswa dalam belajar.
4.      Tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap.
4.1.PKR 221 : Dua kelas, dua mata pelajaran dalam satu ruangan.
4.2.PKR 222 : Dua kelas, dua mata pelajaran dalam dua ruangan.
4.3.PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran, dalam ruangan.
5.      Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik semua terpulang pada tujuan belajar, kemampuan dan sarana belajar yang tersedia.

Rangkuman KB. II
Dari uraian dan pembahasan dalam kegiatan bagian pertama, anda tentunya telah memahami beberapa butir penting sebagai berikut :
1.      Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil dengan baik.
2.      Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang sekaligus berfungsi sebagai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses belajar siswa.
3.      Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran.
a.       Menarik perhatian siswa
b.      Menimbulkan motivasi belajar
c.       Memberi acuan belajar
d.      Membuat kaitan materi
4.      Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap seyogyanya diberikan secara bersama-sama disatu ruangan atau tempat. Demikian juga dalam mengakhir pelajaran.
5.      Mengakhiri pelajaran merupakan review terhadap pelajaran yang berlangsung dan berfungsi sebagai jembatan antara pengalaman baru dengan pengalaman yang akan dating.
6.      Ada 3 hal yang hrus dilakukan dalam menutup pelajaran :
a.       Meninjau kembali
b.      Mengadakan evaluasi pengasaan siswa
c.       Memberikan tindak lanjut
1.      Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam pelaksanaan PKR dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai dialog-dialog. Peran siswa yang jelas dan adanya saling percaya.
2.      Untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan belajar mandiri guru PKR perlu menguasai dan menerapkan antara lain :
a.       Bimbingan diskusi kelompok kecil
b.      Pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c.       Penganekaragaman pembelajaran
3.      Dalam membimbing diskusi kelompok kecil guru PKR harus terampil dalam memusatkan perhatian, memperjelas masukan menganalisis pendapat, meningkatkan kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapat memacu proses berpikir dan menutup diskusi.
4.      Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan guru PKR harus terampil dalam pendekatan pribadi, menata kegiatan belajar pembelajaran guru.
5.      Dalam mngajar kelompok kecil dan perorangan guru PKR harus terampil dalam pendekatan pribadi, menata kegiatan belajar pembelajaran guru.
PKR harus terampil dalam menerapkan variasi gaya belajar, media dan sumber dan pola interaksi dan kegiatan belajar mengajar.

Rangkuman KB. III
1.      Penyusunan jadwal harian PKR harus memperhitungkan berapa kelas yang dirangkap, berapa mata pelajaran yang akan diajarkan topic-topik apa saja yang akn dibahas dan format pembelajaran yang mana yang akan digunakan.
2.      Pada dasarnya ada dua format atau bentuk metode pembelajaran dalam PKR yakni proses belajar arahan sendiri (PAS) dan proses belajar melalui kerjasama (PBMKS) Format pertama menitik beratkan pada inisiatif (berbuat atas dorongan sendiri) dan modus belajar perseorangan sedang yang kedua menekankan pada cara belajar bersama (Cooperative Learning).
3.      Model PBMKS mencakup model atau bentuk belajar olah pikir sejak olah piker tersebut, konsultasi yaitu kelompok, tutorial teman sebagai tutorial lintas usia, diskusi meja bundar, tugas diskusi dan resitasi aktivitas, tugas tertutup dan aktivitas tugas terbuka di luar semua itu tentu masih dapat dikembangkan yang lainnya.
4.      Setiap model atau bentuk proses belajar mengajar memiliki langkah-langkah pembelajaran yang khas. Langkah-langkah ini menggambarkan urutan kegiatan guru dan siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran merangkap kelas.

PETA BANYUASIN


Asal-muasal nama Indonesia


Asal-muasal nama Indonesia

Nama Indonesia Pertama-tama muncul pada sebuah tulisan ilmiah dari seorang Inggris bernama George Samuel Windsor Earl. Earl adalah seorang ahli ethnologi yang meneliti bangsa yang berada di Kepulauan Nusantara. Ia menyebut bangsa yang tinggal di kepulauan tersebut dengan nama Indu-nesian dan Melayunesians pada tulisannya yang ia buat tahun 1835 hingga 1850. Tetapi ia tidak menyebut nama Kepulauan itu dengan dua kata tersebut. Sepertinya Earl masih bingung dengan penyebutan kepulauan itu walau ia telah menemukan dua kata tadi.
Kemudian seorang Inggris lainnya yang bernama James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis suatu karangan ilmiah yang berjudul The Ethnology of The India Archipelago dalam suatu jurnal dengan nama Journal of The Indian Archipelago and Eastern. Dalam karangannya tersebut ia menyebut Kepulauan Nusantara dengan nama Indonesia. Logan menggunakan kata Indonesia juga untuk menyebut penduduk kepulauan itu yang berkulit lebih terang dibandingkan yang berada di wilayah timurnya. 
Nama Indonesia tersebut berasal dari bahasa Yunani. Dari kata Indo dan Nesos. Indo berarti India atau Hindia, sedangkan Nesos berarti kepulauan. Dengan demikian arti nama Indonesia adalah Kepulauan Hindia atau India. Menurut Earl, alasan utamanya menggunakan kata Nesos adalah karena ia menduga kata Nusa yang sangat mirip dengan kata Nesos yang berarti juga pulau atau kepulauan dalam bahasa Melayu Austronesia, memiliki umur yang mungkin sama tuanya. Kata Nesos mirip dengan kata Nusa dan memiliki umur yang sama. Nama indonesia baru di kenalkan kepada dunia pada tahun 1850

Sejarah Sumpah Pemuda


Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928


Sejarah sumpah pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak awal perjuangan kemerdekaan negara kita pada masa penjajahan. Pada sejarah pergerakan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan, kedudukan sumpah pemuda memberikan arti penting terhadap perjalanan pada perjuangan meraih kemerdekaan.

Pada peristiwa sejarah sumpah pemuda tersebut berisikan pengakuan dari pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Seperti sejarah pancasila, sampai saat ini peristiwa tersebut terus diperingati di setiap tanggal 28 Oktober sebagai hari sumpah pemuda.
Pada kongres tersebut dihadiri dari berbagai wakil para organisasi kepemudaan yaitu :
  • Jong Java
  • Jong Batak
  • Jong Celebes
  • Jong Sumatranen Bond
  • Jong Islamieten Bond
  • Jong Ambon
Kemudian juga dihadiri oleh perkumpulan para pemuda Tiong Hoa seperti wee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. Atas gagasan perkumpulan pemuda tersebut, dilaksanakan menjadi 3 bagian yang berbeda dari setiap bagian dalam 3 kali rapat.
Para peserta Kongres Pemuda II ini yang berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang lahir pada waktu itu, melakukan ikrar sumpah pemuda yang kemudian menjadi sejarah sumpah pemuda yang dilakukan pada sebuah gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya no. 106 Jakarta Pusat. Beberapa pemuda yang mengikrarkan sumpah pemuda yaitu :
  • Sugondo Djojopuspit
  • Poernomowoelan
  • Sarmidi Mangoensarkoro
  • Moehammad Yamin
  • Sunario

Isi sumpah pemuda :
PERTAMA  : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA   : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia)
KETIGA    : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA



MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

Masa pendudukan Jepang ini merupakan masa yang berat bagi orang-orang Indonesia. Orang-orang Indonesia diwajibkan mengikuti peraturan Jepang yang sangat memberatkan, seperti mengibarkan bendera Jepang, menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, melakukan seikerei dan sebagainya. Rakyat juga dipaksa untuk membantu Jepang untuk memperoleh kemenangan dalam perang Asia Timur Raya. Dengan jalan menyerahkan hasil panen, menyerahkan perhiasan dan dipaksa untuk menjadi romusha. Akibatnya kehidupan rakyat sangat memprihatinkan. Kehidupan ekonomi mereka sangat merosot. Bahan kebutuhan sehari-hari sangat sulit didapat. Untuk mendapatkannya rakyat harus mengikuti antrian yang memakan waktu lama. Bahkan tidak jarang mereka tidak kebagian, sehingga tenaga dan waktu terbuang percuma.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzDUoSCsE2TNk4fI8QQjQ4xzQJyN9evrPoJk4TmN4pMS0lXZM91PcIcaHipQ8znqsB7WtHNZ-9z2oE6lInu4n-s8ZsVZ8UtVDY2ni7XtmcvEQWtNT72j-FpH1IFp0QC-OKB7yNui8Jo1vv/s320/romusha-di-zaman-penjajahan-jepang.jpg

Keadaan Sulit Di Jaman Jepang
                                                                Romusha

Menjelang akhir tahun 1944 Jepang mendapat kekalahan dalam perang Pasifik. Akibatnya Kabinet Tojo jatuh dan digantikan oleh Kabinet Jenderal Koiso. Dalam kebijakannya kabinet Jenderal Koiso mengumumkan apa yang dikenal dengan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian hari. Berbagai daerah pangkalan tentara Jepang dikuasai oleh Tentara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat. Di antaranya adalah daerah Balikpapan. Pada bulan Maret 1945 Panglima Tentara di Jakarta mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu Jumbi Cosakai).

KLASIFIKASI DAN CIRI UMUM TANAMAN MANGGA



KLASIFIKASI DAN CIRI UMUM TANAMAN MANGGA

Mangga adalah salah satu jenis tanaman yang sangat populer di Indonesia. Rasa buahnya yang manis membuat buah ini menjadi primadona dan disukai oleh hampir seluruh masyarakat.

Tanaman yang termasuk kedalam marga Mangifera ini diduga berasal dari wilayah India yang kemudian meyebar ke wilayah asia tenggara tarmasuk ke wilayah Indonesia dan Malaysia. Adapun mangga yang tumbuh di indonesia termasuk kedalam jenis Mangifera indica L, seperti mangga golek, manalagi, arum manis, gedong dan jenis Mangifera foetita yaitu kweni dan kemang.

Pohon mangga tergolong kedalam tumbuhan tingkat tinggi dan tergolong kedalam kelompok arboreus, ini dikarenakan pohon mangga memiliki struktur batang yang memilik ketinggian lebih dari 5 meter.Ketinggian pohon mangga sendiri bisa mencapai 10 hingga 40 meter. Nama mangga sendiri berasal dari Malayam maanga.lalu dalam bahasa Indonesia di padankan menjadi mangga.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Mangga
Kerajaan:
Plantae
Filum:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Sapindales
Famili:
Anacardiaceae
Genus:
Mangifera
Spesies:
M. indica

Ciri umum tanaman mangga
Ciri Fisik yang bisa dikenali dari tanaman mangga antara lain :
·       Pohon mangga umumnya memiliki ukuran batang yang besar. Tumbuh hingga mencapai 40 meter/ lebih. Batang tegak, bercabang.
·       Daun tunggal dan tumbuh lebat yang tersebar disetiap batang. Panjang setiap tangkai daun berbeda antara 1,25 – 12,5 cm. Bagian pangkal daun membesar dan sisi sebelah atas memiliki alur daun. untuk letak daun pada batang biasanya berjarak 3/8, semakin mendekati bagian ujung batang letak daun makin berdekatan hingga menyerupai lingkaran yang tidak beraturan. Helai daun umumnya berbenjuk jorong sampai lnset, tekstur agak liat, warna daun hijau berkilap, untuk daun muda berwarna kemerahan, kekuningan atau keunguan. Pangkal daun berbentuk lancip, bagian tepi daun berbentuk gelombang dengan ujung meluncip.Untuk daun mangga sendiri memiliki bentuk yang bervariasi sesuai dengan varietasnya. Beberapa variasi bentuk daun mangga antara lain : lonjong dengan ujung seperti mata tombak, bulat telur dengan ujung daun meruncing, Segi empat dengan ujung daun runcing, segi empat dengan ujung membulat.
·       Kulit pada batang tebal dan memiliki tekstur kasar. Banyak terdapat celah-celah kecil dan sisik yang merupakan bekas tangkai daun. Kulit batang yang sudah tua umumnya berwarna coklat keabuan, kelabu tua, sampai warna hitam.
·       Akar tanaman mangga bercabang-cabang yang panjangnya bisa mencapai 6 meter. Pada kedalaman antara 30 -60 cm cabang akar tumbuh banyak. Lebih kedalam akar semakin sedikit.
·       Bunga mangga tergolong kedalam bunga majemuk, umumnya berwarna kuning kehijauan, tumbuh memanjang hingga 40 cm. Berkelamin campuran.
·       Buah mangga pada usia muda berwana hijau muda, dan akan berubah warna kuning kehijauan pada usia siap panen. Bentuk buah mangga sendiri beraneka ragam, ada yang bulat, bulat telur , hingga lonjong memanjang. Ukuran panjang buah antara 2,5 – 30cm.